Seorang ahli Mathematika yang menemukan Islam melalui metode Matematika Sederhana : Adalah suatu kehancuran karena mengatakan bahwa Tuhan dapat melakukan sesuatu yang bukan dari sifat ketuhanan (perlakuan yang merendahkan tuhan)
using the word ‘Elohim’ to fool yourselves into thinking Jesus was God
using the word ‘Elohim’ to fool yourselves into thinking Jesus was God
Gary Miller (Abdul Ahad Omar) membuktikan bagaimana dirinya menemukan kebenaran sejati hanya dengan “Kebenaran yang Standard”. Dia mengilustrasikan metode sederhana dalam menemukan arah yang benar dalam mencari Kebenaran.
Beliau seorang ahli Mathematika. Tinggal di Toronto, Kanada. Sebelum memeluk islam, beliau adalah seorang yang bekerja pada sebuah gereja di Kanada. Seorang penyiar di radio dan televisi siaran di Kanada sebagai pencermah agama. Selain itu juga beliau adalah aktivis gereja dalam urusan pencarian kebenaran sesuai misinya sebagai pendeta. Belakangan beliau banyak menemukan Ketidak Konsistenan didalam injil. Semua pekerjaannya ini berhubungan langsung dengan Gereja.
Pada tahun 1978, beliau membaca Al-qur‘an. Dengan perasaan yang antusias dengan setengah tak meyakini bahwasanya isinya adalah dari percampuran antara kebenaran dan kepalsuan. Ternyata beliau menemukan banyak hal yang dicarinya tentang kebenaran itu, pesan pesan didalam Al Quran banyak persamaannya dengan inti kebenaran yang disaringnya dari Injil.
Akhirnya beliau menjadi Muslim dan sejak itulah beliau selalu aktif dalam banyak negara di setiap kesempatan yaitu memberikan penerangan tentang Islam pada masyarakat disana termasuk di media Radio dan Televisi. Beliau juga mengarang berbagai Artikel dan Buku mengenai Kebenaran Islam.
Dakwah islamnya kebanyakan dalam masalah penyelesaian, perdebatan dengan Non muslim (kristen) dan tanya jawab tentang. Islam di radio dan televisi, khususnya di Kanada. Dengan kalimat jelasnya, ia adalah seorang DA‘I.
Berikut ini adalah sebuah cuplikan dari beberapa pemikirannya TRUTH AND FALSE dalam sub judul pada bukunya yaitu : suatu pembuktian yang biasa saja.
Ketika seorang kristen menyatakan bahwa Tuhan akan “menolong orang untuk percaya” ia
mengargumentasikan hal ini dalam satu masalah kecil .
Tuduhannya adalah dasar dari pembuktiannya dan pembuktiannya adalah dasar pada tuduhannya.
mengargumentasikan hal ini dalam satu masalah kecil .
Tuduhannya adalah dasar dari pembuktiannya dan pembuktiannya adalah dasar pada tuduhannya.
Tanya jawab terjadi, sbb :
Kristen :” Saya mempunyai bukti.”
Muslim:” Tetapi disana ada pembukaan dalam argumentasi anda ?”
Kristen :” Tanya pada Tuhan untuk menolongmu agar percaya.”
Muslim: “ Apa yang. seharusnya saya lakukan?” ( tuduhan atas dasar dari pembuktian).
Kristen: “ Karena saya dapat melihat hal ini pada anda ”
Muslim: “ Tetapi hal ini bukanlah pembuktian untuk segala sesuatu. “ (pembuktian atas dasar pd. tuduhan).
Kristen :” Saya mempunyai bukti.”
Muslim:” Tetapi disana ada pembukaan dalam argumentasi anda ?”
Kristen :” Tanya pada Tuhan untuk menolongmu agar percaya.”
Muslim: “ Apa yang. seharusnya saya lakukan?” ( tuduhan atas dasar dari pembuktian).
Kristen: “ Karena saya dapat melihat hal ini pada anda ”
Muslim: “ Tetapi hal ini bukanlah pembuktian untuk segala sesuatu. “ (pembuktian atas dasar pd. tuduhan).
Satu lagi saya kutipkan disini dari sub judul dari tulisannya yaitu penjabaran point.
“Pada Tuhan tiada sesuatu yg. mustahil.”
“Pada Tuhan tiada sesuatu yg. mustahil.”
Disini ia berkesimpulan cara dari injil adalah cara yang mengambil dari sesuatu pemikiran bukan dari kalimat Tuhan (Yesus).
Hal ini seharusnya dan yang sebenarnya melawan kepercayaan kristen. Ini adalah suatu kehancuran karena mengatakan bahwa Tuhan dapat melakuakn sesuatu yang bukan dari sifat ketuhanan (perlakuan yang merendahkan). Dimana seharusnya argumentasi ini adalah hal yang menghancurkan.
Contoh:
Kristen : “ Sifat Tuhan adalah Trinity.”
Muslim: “ Bagaimana mungkin 1+1+1=1? “
Kristen : “Pada Tuhan tidak ada sesuatu yg. tak mungkin…”
Muslim : “Kalau begitu TRINITY adalah bukan sifat-Nya, bagaimana seharusnya Dia. Ini kemungkinan ada beberapa pilihan. Mungkin Ia adalah 3,5,9 atau banyak kemungkinan.”
Kristen : “ Sifat Tuhan adalah Trinity.”
Muslim: “ Bagaimana mungkin 1+1+1=1? “
Kristen : “Pada Tuhan tidak ada sesuatu yg. tak mungkin…”
Muslim : “Kalau begitu TRINITY adalah bukan sifat-Nya, bagaimana seharusnya Dia. Ini kemungkinan ada beberapa pilihan. Mungkin Ia adalah 3,5,9 atau banyak kemungkinan.”
Demikianlah uraian diatas menjelaskan, mengingat Dr. GR. Miller adalah seorang ahli Matematik yang merangkap juga seorang pendeta, beliau telah mengimplementasikan ilmunya untuk mencari kebenaran yang tidak pernah beliau temukan didalam Injil. Akhirnya Alhamdulillah, beliau telah dituntun Allah SWT menemukan kebenaran itu dalam Islam. Sekarang beliau menjadi DAI bersahabat dengan Dai Dai dunia lainnya seperti Ahmad Deedat, Yusuf Islam, Murod Hoffman dan Dai kondang lainnya menyampaikan Kebenaran dalam Islam.
Untuk siapa saja yang bingung:
- Merefleksikan keberadaan Anda sendiri dan keajaiban penciptaan di sekitar Anda.
- Bacalah penutup Alkitab yaitu Al Qur’an untuk mengungkap kebenaran.
- Baca Quran penutup Kitab suci untuk menyempurnakan kebenaran.
- Tanyakan pikiran, jiwa dan penciptaan Anda yang diuraikan dalam Al Qur’an adalah merupakan suatu kebenaran yang Hakiki.Jika Anda tulus, Anda akan dipandu, Insya Allah, bahkan jika perjalanannya adalah suatu panjang.—-Gary Miller atau Saudara Abdul Ahad Omer adalah seorang ahli matematika dan teolog. Ia aktif dalam pekerjaan misionaris Kristen hingga pada titik tertentu dari hidupnya tetapi ia segera mulai menemukan pertentangan yang banyak di dalam Alkitab. Pada tahun 1978, ia kebetulan membaca Al-Qur’an mengharapkan bahwa hal itu juga akan berisi campuran kebenaran dan kepalsuan. Dia justru menemukan hal yang menakjubkan bahwa pesan Al Qur’an sangat sesuai dengan esensi kebenaran bahwa ia telah disuling dari Alkitab. Ia menjadi Muslim dan sejak itu telah aktif dalam memberikan presentasi publik tentang Islam, termasuk penampilan radio dan televisi. Dia juga penulis beberapa artikel dan publikasi tentang Islam.