Rabu, 20 Maret 2013

ILMU TAUHID

15.48 Posted by Muhammad Areev

PENGERTIAN TAUHID

Mengesakan Allah , tuhan yang tiada sekutu bagiNya, yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, kesucian, kebesaran dan keadilan .


Berikut beberapa contoh dari ilmu tauhid.:

50 SIFAT (ITIKEUT LIMONG PLOH)

Tidak sah iman seseorang terhadap Allah dan Rasul jika ia belum mengetahui SIFAT 50 , berarti hukum mengetahui sifat 50 adalah fardhu 'ain (wajib bagi setiap muslim/muslimat) . Bagaimana mungkin seseorang akan mencintai/mengenal Allah dan rasul sedangkan kita tidak mengetahui bagaimana sifat-sifat Allah dan rasul. dengan  Dengan mengetahui sifat-sifat Allah dan rasul insya Allah kita akan melakukan semua perintah Allah dan Rasul dan menjauhi segala hal2 yang dilarang oleh Allah dan Rasul.AMIN YA RABBAL 'ALAMIN

Berikut ini adalah SIFAT 50 :

SIFAT-SIFAT ALLAH DAN MUSTAHIL BESERTA DALILNY                                                           

1. Wujud (Ada) lawannya ‘Adam (Tidak ada)
 Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya,
 Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:

{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (16)} [الرعد: 16]

16. Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.

2. Qidam (Terdahulu/Tak berawal)  lawannya Hudust  (Baru/Ada awalnya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah membutuhkan yang menciptakan, dan itu  
                   mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli    :   Surat Al-Hadid  ayat 3:

{هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ} [الحديد: 3]      

''Dialah yang Awal dan yang akhir.''

3.  Baqo (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya Fana (Rusak/Musnah)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti AllahHudust, dan itu mustahil.bagi Allah
Dalil Naqli :  Surat Ar-Rahman  ayat 27:

{وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27) } [الرحمن: 28]

  ''Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan''.

4. Mukholafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) lawannya Mumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan
                  makhluk, dan itu mustahil.
Dalil Naqli :   Surat Asy-Syuro ayat 11:

{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } [الشورى: 11]

    ''tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,''

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri)  lawannya Ihtiyaj (Membutuhkan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna
                  putih(sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun
                  akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut  ayat 6:

6;إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ  العنكبوت:

''Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.''

6.  Wahdaniyyat (Esa/Tunggal) lawannya Ta’addud (Lebih dari satu)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila
                  Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka  tidak mungkin Allah
                  Ta’addud.
Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas

4;قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (

1.  Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

7.  Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya ‘Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu
                  mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh  ayat 20:

20إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  [البقرة:

''Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.''

8. Irodat  (Berkehendak) lawannya Karohah (Terpaksa)
Dalil ‘Aqli :   Seandainya Allah Karohah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Hud  ayat 107:

107إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ  هود:

''Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.''
 9.  ‘Ilmu (Maha Mengetahui) lawannya Jahl (Bodoh)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak berkehendak karena bodoh), dan
                  itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh ayat 231:

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

''Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu''.

10.  Hayat (Hidup) lawannya Maut (Mati)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
Dalil naqli :  Surat Al Baqoroh   ayat 255:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ  البقرة:

''Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)''

11. Sama’ (Maha Mendengar) lawannya Shomam (Tuli)
Dalil ‘Aqli :    Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro  ayat 11:

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.''

12. Bashor (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)
Dalil ‘Aqli :   Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro ayat 11:

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير :

''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat''.

13.  Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)
Dalil 'Aqli         :Seandainya Allah bisu ,pasti Allah tidak dapat berfirman dan itu mustahil bagi Allah
Dalilnya Naqli  :dalam surat An-Nisa ayat 164:

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا

''dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung''

14. Qodiron lawannya ‘Ajizan
Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrot

15. Muridan lawannya Karihan
Dalilnya sama dengan dali sifat Irodat

16. ‘Aliman lawannya Jahilan
Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu

17. Hayyan lawannya mayyitan
Dalilnya sama dengan dalil sifat hayat

18. Sami’an lawannya Ashomma
Dalilnya sama dengan sifat Sama’

19. Bashiron lawannya A’maa
Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashor

20. Mutakaliman lawannya Abkama
Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam


SIFAT JAIZ BAGI ALLAH

Artinya: “Mungkin bagi Allah menciptakan atau tidak menciptakan makhluk”.
Dalil ‘Aqli :   Seandainya bagi Allah wajib atau mustahil menciptakan makhluk (Mumkinat), maka setiap apapun yang jaiz (mungkin) pasti akan jadi wajib dan jadi mustahil. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Ibrahim  ayat 19:

إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ  إبراهيم:

''jika dia menghendaki, niscaya dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru''
                               
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
SIFAT- SIFAT PARA ROSUL BESERTA DALILNYA

1. Shidiq (Benar) lawannya Kadzib (Bohong)
Dalil ‘Aqli :  Seandainya Para Rosul Kadzib pasti Khobar (Wahyu) dari Allah pun bohong, dan itu mustahil.
Dalil Naqli :   Surat Al Ahzab ayat 22:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ  :

''Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka Berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.''.

2. Amanah (Terpercaya) lawannya Khiyanah (Berkhianat)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Khianah dengan melakukan pekerjaan yang diharamkan atau yang
                  dimakruhkan oleh Allah, maka kita diperintahkan untuk melakukan yang diharamkan dan
                  dimakruhkan, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

''Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik''

3. Tabligh (Menyampaikan) lawanya Kitman (Menyembunyikan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Kitman artinya menyembunyikan semua yang wajib disampaikan pada
                  seluruh makhluk, pasti kita diperintahkan juga untuk menyembunyikan ilmu, dan itu mustahil.
                  Karena barang siapa yang menyembunyikan ilmu maka dia dilaknat oleh Allah SWT.
Dalil Naqli : Surat Al Maidah  ayat 92:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

''Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.''

4. Fathonah (Cerdas) lawannya Baladah (Bodoh)
Dalil ‘Aqli :   Seandainya para Rosul Baladah, pasti para Rosul tidak akan mengalahkan musuh-musuhnya
                    dalam mengadu atau beradu argumen, sedangkan para Rosul sudah terbukti bisa mengalahkan
                     musuh-musuhnya , jadi mustahil para Rosul Baladah atau Bodoh.
Dalil Naqli : Surat Al An’am ayat 83:

وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ

''Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.''
                                                   

SIFAT JAIZ BAGI PARA RASUL

Yaitu sifat  “A’rodul Basyariyah”. Artinya sifat kemanusiaan, seperti para Rosul makan, minum, nikah, dan sakit.
Dalil ‘Aqli :  Karena para sahabat suadah menyaksikan secara langsung para Rosulnya makan, minum, tertidur, nikah dan pernah sakit. Tapi sifat-sifat kemanusiaan itu tidak mengurangi martabat keRosulan malah menambah tingginya derajat para Rosul.
Dalil Naqli   : Surat Al-Kahfi  ayat 110:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ

Katakanlah: ''Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”.

NAMA-NAMA RASUL YANG WAJIB DIKETAHUI

Nabi Adam Nabi Idris Nabi Nuh Nabi Hud Nabi Soleh
Nabi Ibrahim Nabi Luth Nabi Ismail Nabi Ishak NabiYaakob
Nabi Yusuf Nabi Ayyub Nabi Syu’aib Nabi Zulkifli Nabi Musa
Nabi Harun Nabi Daud NabiSulaiman Nabi Ilyas Nabi Ilyasa’
Nabi Yunus Nabi Zakaria Nabi Yahya Nabi Isa Nabi Muhammad

DALIL WAJIB BERIMAN KEPADA RASUL
Firman Allah SWT:-surah Al baqarah 282

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ  

'' Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.''


PENGERTIAN IMAN

Keyakinan yang kukuh dengan hati, mengakui dengan lidah dan melaksanakan dengan anggota.

Rukun Iman dan Pengertiannya
Rukun
  • Percaya kepada Allah
Sifat Allah
Wajib
Mustahil
Harus
20
Lawan sifat 20
1
  • Percaya kepada Malaikat
Malaikat yang wajib dipercayai secara tafsili
JibrilMenyampaikan wahyu
MikailMembawa rezeki
IsrafilMeniup sangkakala
'IzrailMencabut nyawa
MunkarMenyoal mayat di dalam kubur
NakirMenyoal mayat di dalam kubur
RaqibMencatat amalan kebajikan
AtidMencatat amalan kejahatan
MalikMenjaga pintu neraka
RidwanMenjaga pintu syurga
  • Percaya kepada Kitab
Kitab Samawi
Al-Quran
Injil
Zabur
Taurat
Muhammad
Bahasa Arab
Isa
Bahasa Siryani
Daud
Bahasa Qibti
Musa
Bahasa Ibrani
  • Percaya kepada Rasul
1. Adam2. Idris3. Nuh4. Hud5. Saleh
6. Ibrahim7. Luth8. Ishak9. Ismail10. Ya'qub
11. Yusuf12. Ayub13. Syu'aib14. Harun15. Musa
16. Ilyasa'17. Zulkifli18. Daud19. Sulaiman20. Ilyas
21. Yunus22. Zakaria23. Yahya24. Isa25. Muhammad S.A.W.
  • Percaya kepada Hari Akhirat
  • Percaya kepada Qadha’ dan Qadar
    • Arti Qadha' adalah perlaksanaan setiap satu perkara
    • Arti Qadar pula adalah ketentuan setiap satu perkara
    • Oleh itu percaya kepada Qadha' dan Qadar adalah setiap perkara yang terjadi itu adalah kehendak dan ketentuan Allah

 .
                       WALLAHU A’LAM  BISSAWAB, SEMOGA BERMANFAAT